Gureaceh. Banda Aceh. Ujian Nasionalasih menjadi PR besar bagi penyelenggara pendidikan di Negeri ini. Berdasarkan pengalaman tahun tahun sebelumnya perolehan nilai UN aceh berada di rangking 27 dari 34 provinsi Indonesia.
Tekat dinas pendidikan Aceh tahun ini harus lebih baik lagi harus berada di rangking 20 besar. Untuk mencapai keinginan ini, dinas pendidikan perlu mencari format ideal untuk mencapainya.
Kepala dinas pendidikan aceh Syaridin SPd. MPd mengundang kepala Dinas Pendidikan kabupaten dan Kota, kepala kantor kementerian Agama kabupaten dan kota untuk mendiskusikan langkah langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai nilai UN siswa Aceh.
Kegiatan workshop ini untuk mengevaluasi kegiatan ujian nasional dan mencari format dan langkah langkah tepat untuk ketercapaian UN kata kabid SMA dan PKLK saat pembukaan. Kami mohon kehadiran saudara kadis pendidikan kabupaten, kota, kankemenag, dan kepala cabang dinas wilayah dapat menghasilkan rumusan langkah konkret untuk peningkatan nilai UN pinta Zulkifli SPd. MPd. 25/7.
Dr T M Jamil salah seorang narasumber mengungkapkan pikirannya atas fenomena berdasarkan hasil diskusi dalam workshop. Dalam minggu ini saya mendapatkan kehormatan dan berkesempatan untuk menjadi salah seorang Narasumber dalam Acara Workshop Evaluasi Kegiatan Ujian Nasional Aceh Tahun 2019 kata TM pangilan kepada Doktor T M Jamil.
Alhamdulillah, saya bersyukur bisa bertemu dan berdialog langsung dengan Pemangku kepentingan, Kandiknas, Kandepag, KaCadiknas, dan teman-teman semua sebagai penanggung jawab serta pengelola pendidikan dalam wilayah Propinsi Aceh tambah dosen pascasarjana Unsyiah.
Banyak hal yang telah kami diskusikan, termasuk bagaimana pula upaya kita ke depan agar mutu dan nilai Ujian Nasional siswa kita meningkat. Semua itu hanya bisa diwujudkan jika kita semua serius, sungguh-sungguh dan ikhlas dalam menjalankan tugas.
Dalam berbagai diskusi saya juga telah mendapatkan berbagai informasi baik yang menyenangkan maupun mungkin juga ada yang kurang menyenangkan, misalnya masih banyak guru honor yang kurang mendapat perhatian dari berbagai pihak, dan yang lebih menyedihkan lagi masih ada tenaga kependidikan yang masih menerima honor 500 ribu perbulan. Masya Allah … Bagi saya pribadi kondisi ini tak bisa dibiarkan, dan segera harus dicari jalan keluar jika bangsa ini ingin dicerdaskan dan maju. Mari kita semua pihak untuk merenung, postingan berikut tentang Nasib Guru Honor di negeri kita tercinta ini tulis TM kepada gureaceh.
Semoga Bermanfaat bagi pengambil kebijakan di negeri ini agar bangsa ini semakin maju dan bermartabat. In Sya Allah. (Salam Takzim, @TM) pinta TM.
👇👇
https://variyaka.wordpress.com
Kontributor Hamid Beurata.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan