Selasa, 30 Julai 2019

RAJA SANGKIRO oleh Zine Balle

RAJA SANGKIRO
Penukis.  Zine Balle


Pada zaman dahulu, sebelum negara kita
merdeka, hiduplah seorang raja yang sangat dielu-elukan oleh rakyatnya. Dia anak dari dewa matahari yang berselingkuh dengan permaisuri bumi. Oleh fasal itu, dia digelari anak raja langit.

Kesaktian dan kemasyhurannya terdengar ke seluruh penjuru daratan Asia. Konon, menurut cerita, anak raja langit mampu berjalan secepat kilat dan sekali pun tidak pernah tersengat sinar ultraviolet. Kemana pun pergi, dia dilindungi oleh Adipati ☁️ Awan, Jenderal Halilintar, dan selalu diantar setia oleh Hulubalang Angin. Hanya dengan satu isyarah saja, Hulubalang Angin akan segera hadir di sampingnya; siap melaksanakan perintah Maharaja.

Sekalipun dia bisa mendiami dua tempat; di langit dan di bumi, Maharaja lebih memilih tempat kelahiran ibunya, yaitu daratan bumi. Maharaja menyukai bumi karena tempatnya yang hijau, asri, dan sejuk. Keadaan ini berbeda 360° dari kehidupan langit yang begitu panas dan gersang.

Oleh karena Maharaja menyukai ranum bukit yang permai, dia akhirnya memilih suatu tempat di dataran tinggi guna didiaminya, yakni di seputaran Kecamatan Jagung, Kab. Aceh Tengah. Pas di sebelah timur tempat peristirahatan Konadi Lingga.

Lokasinya sejuk dan adem. Di sekitar istana banyak ditumbuhi belukar dan rerumputan yang membentang hijau. Bermacam jenis tanaman kopi berbuah lebat di tanah itu sehingga menjadikan raja serta rakyatnya hidup sejahtera.

Karena istananya berada di tengah hutan, Maharaja terbiasa hidup berdampingan dengan berbagai  jenis binatang, seperti monyetπŸ’, kucing 🐈, dan anjingπŸ•. Kesemuanya dijaga dan dipelihara seperti anaknya sendiri. Tidak mengherankan jika di beberapa sudut istana terdapat beberapa kucing kesayangan raja.

Masing-masing binatang peliharaan raja memiliki keunikan dan kelebihan tersendiri. Keunikan tersebut menjadikan raja selalu merasa terhibur dan senang. Misalnya, si monyet yang ahli menghibur raja dengan gayanya yang lucu dan jadul. Gaya berayun-ayunnya yang khas dapat menghilangkan rasa lelah Raja seketika.

Begitu juga dengan Tuan Anjing dan Pendekar Kucing. Keduanya juga memiliki daya tarik tersendiri bagi Raja. Semua pekerjaan berat dapat dilakukan Tuan Anjing tanpa harus disuruh sang raja. Dia melakukannya tanpa pamrih sehingga raja juga sangat menyukainya. Meskipun hanya alakadarnya saja, Raja rutin memberi sepotong tulang kepada anjing.

Adapun dalam hal menemani makan dan tidur Raja, pendekar kucing adalah jagonya. Mungkin sudah takdir si kucing atau memang kebetulan bahwa setiap kali hendak makan, raja selalu ingin berbagi hidangan dengannnya. Begitu juga ketika berada di ranjang, sang raja akan susah memejamkan mata jika tidak melihat pendekar kucing di sebelahnya. Begitulah setiap harinya dilewati mereka dengan bahagia dan tanpa ada dakwa-dakwi.

Pada suatu hari yang malang, raja memarahi monyet. Dia karena keisengannya telah mematahkan dahan pohon emas di depan istana. Itu dilakukan raja karena monyet sudah diingatkan berkali-kali agar hati-hati dengan pohon kesayangannya itu. Akan tetapi, monyet selalu mengabaikan perintah raja. Namanya juga monyet, yang dilarang itulah yang suka dilakukan.

Pada hari itu raja memarahi monyet di depan banyak pembesar istana. Monyet malu di tingkat wahid. Berdasarkan laporan anjing, raja langsung menghukum monyet tanpa ampun. Semenjak itulah hubungan manis antara anjing dan monyet retak. Monyet diam diam dendam kepada anjing yang telah melaporkan keisengannya kepada raja.

Berbulan-bulan dendam itu disimpan tanpa ada yang tahu. Sekalipun masih berkawan dengan anjing, ia kerap mencari akal agar anjing minggat secepatnya dari istana tanpa perlu diusir oleh sang raja.

Setiap hari diamatinya sikap anjing yang setia dan sabar. Monyet penasaran dengan  kesabaran anjing. Dia bisa membayangkan bahwa sikap anjing yang sabar dan setia akan membuat raja selalu mempertahankan  kehadiran anjing.

Akhirnya dengan intrik dan kelicikannya, monyet berhasil mematik api kemarahan dalam diri anjing. Monyet dengan lihai mengadu domba antara anjing dan kucing. Diceritakan kepadanya mengenai deskriminasi perlakuan raja terhadap anjing dan kucing. Dipanasinya anjing dengan sikap manja kucing dengan Maharaja. Dan akhirnya sedikit demi sedikit anjing mulai mempersoalkan ketimpangan yang dialaminya selama ini. Padahal, sebelumnya dia juga menyadari bahwa kedudukan keduanya sekalipun sama sama disayang raja tetap tidak bisa saling menggantikan. Dia juga sadar dan mengakui kelemahannya yang dipenuhi najis sehingga nantinya akan menyusahkan raja bersuci.

Akhir cerita anjing termakanlah hasutan monyet agar bermusuhan dengan kucing dan selalu memulai keributan dengan pendekar kucing. Perseteruan mereka tidak mampu lagi didamaikan oleh sang raja. Sekalipun sudah diingatkan, anjing tetap terbakar api cemburunya melihat kucing bermesraan dengan maha raja. Oleh karena itulah, anjing akhirnya diusir dari istana dan semenjak itulah keduanya menjadi musuh abadi sampai sekarang ini.

Wassalam, hati hati Pak
Tanpa edit
Gure Aceh

Sabtu, 27 Julai 2019

Hamid Ajak Hindari 3 Salah Hidup dalam Keseharian Manusia

Ulasan fenomena hidup.


Hidup penuh perjuangan,  penuh pengorbanan dan hidup penuh ketidak pastian.  Namun semua itu harus dijalankan,  harus dilewati,  harus dihadapi,  hasil menanti.

Ini ilustrasi kisah petani menyesal waktu tua

Seorang petani ingin bercocok tanam dengan keinginan yang kuat namun ilmu dan pengalaman yang terbatas. Suatu hari si petani memilih bibit 🍊 jeruk. Bibit jeruk ini dia beli dari penjual bibit.  Si petani bertanya apakah ini bibit unggul?  buahnya besar?, maniskah rasanya?,  dan bertahan lama kah usia pohonnya? 

Dengan bujuk rayu penjual bibit menjelaskan.  Ini bibit  bibit unggul dari hasil pembibitan profesional.  Buahnya besar besar dan rasanya sangat manis.  Usia pohon bertahan lama,  kokoh walau cuaca ekstrem.

Penjelasan si penjual sangat menyakinkan petani terhadap bibit jeruk ini. Dibelilah bibit jeruk.  Kebun satu hektar telah dipersiapkan untuk menanam jeruk. Karena permintaan pasar, juga harga jeruk manis sangat menggiurkan,  maka keseluruhan tanah ditanami jeruk.

Untuk memperoleh hasil yang sesuai harapan.  Pemupukan dilakukan.  Untuk pemupukan si petani mengikuti petunjuk buku yang ia baca.  Beberapa jenis pupuk telah ia siap untuk pupukkan keseluruhan batang jeruk.

Selain pemilihan bibit yang unggul dan pemberian pupuk yang cukup tentu perlu perawatan.

Perawatan tanaman dilakukan setiap saat. Pagi,  siang dan sore.   Petani tidak pernah pulang bahkan pondokpun dibangun di kebun jeruk.  Setiap hari ia memperhatikan perkembangan pohon jeruk dan merawat dengan baik.  Hari ke hari bulan ke bulan bahkan tahun ketahun ia merawat jeruknya.

Tahun pertama ia melihat jeruk belum berbuah,  ia berfikir belum masanya. Tahun kedua,  ketiga baru berbunga.  Ia berfikir,  ini baru saatnya berbuah. Setahun kemudian hanya beberapa bunga yang menjadi buah.  Petani berfikir mungkin tahun pertama berbuah memang seperti itu.

Sepuluh tahun kemudian,  masih belum memberikan hasil yang sesuai harapan.  Umur petani sudah semakin tua,  badan mulai sakit sakitan,  tenaga juga tidak sekuat dulu.

Sudah dua puluh tahun ia menunggu dan mengurus baru ia meceritakan kepada teman dekatnya. Mereka bertukar pikiran.  Dari diskusi mereka ternyata petani ini sudah melakukan kekeliruan dari awal ia ingin bertani. Niat untuk bertani tercapai namun harapan yang ia inginkan jauh panggang dari apai.  Kekecewaan dan penyesalan yang ia rasakan.  Kekecewaan ini menghancurkan harapannya.  Niat ia bisa menikmati hasil jeruknya sirna seketika karena:
1.Ternyata bibit bukan bibit unggul buktinyasudah bertahun-tahun tidak berbuah. 
2. Pupuk habis tanpa memberi apa apa kepada dia,  walau jeruk tumbuh subur.
3. Umur yang ia gunakan untuk merawat jeruknya tampa memberikan hasil.
Dari cerita ini maka anda harus waspada tida S :
1. Jangan salah pilih bibit
2. Jangan salah memupuk
3. Jangan salah mengurus
Terima kasih
Hamid Brata

Ini kata Doktor TM jamil pada Workshop Evaluasi UN

Gureaceh. Banda Aceh. Ujian Nasionalasih menjadi PR besar bagi penyelenggara pendidikan di Negeri ini.  Berdasarkan pengalaman tahun tahun sebelumnya perolehan nilai UN aceh berada di rangking 27 dari 34 provinsi Indonesia.

Tekat  dinas pendidikan Aceh tahun ini harus lebih baik lagi harus berada di rangking 20 besar.  Untuk mencapai keinginan ini,  dinas pendidikan perlu mencari format ideal untuk mencapainya.

Kepala dinas pendidikan aceh Syaridin SPd. MPd mengundang kepala Dinas Pendidikan kabupaten dan Kota,  kepala kantor kementerian Agama kabupaten dan kota untuk mendiskusikan langkah langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai nilai UN siswa Aceh.


Kegiatan workshop ini untuk mengevaluasi kegiatan ujian nasional dan mencari format dan langkah langkah tepat untuk ketercapaian UN kata  kabid SMA dan PKLK saat pembukaan. Kami mohon kehadiran saudara kadis pendidikan kabupaten, kota,  kankemenag, dan kepala cabang dinas wilayah dapat menghasilkan rumusan langkah konkret untuk peningkatan nilai UN pinta Zulkifli SPd. MPd. 25/7.

Dr T M Jamil salah seorang narasumber mengungkapkan pikirannya atas fenomena berdasarkan hasil diskusi dalam workshop. Dalam minggu ini saya mendapatkan kehormatan dan berkesempatan untuk menjadi salah seorang Narasumber dalam Acara Workshop Evaluasi Kegiatan Ujian Nasional Aceh Tahun 2019 kata TM pangilan kepada Doktor T M Jamil.

Alhamdulillah, saya bersyukur bisa bertemu dan berdialog langsung dengan Pemangku kepentingan, Kandiknas, Kandepag, KaCadiknas, dan teman-teman semua sebagai penanggung jawab serta pengelola pendidikan dalam wilayah Propinsi Aceh tambah dosen pascasarjana Unsyiah.

Banyak hal yang telah kami diskusikan, termasuk bagaimana pula upaya kita ke depan agar mutu dan nilai Ujian Nasional siswa kita meningkat. Semua itu hanya bisa diwujudkan jika kita semua serius, sungguh-sungguh dan ikhlas dalam menjalankan tugas.


Dalam berbagai diskusi saya juga telah mendapatkan berbagai informasi baik yang menyenangkan maupun mungkin juga ada yang kurang menyenangkan, misalnya masih banyak guru honor yang kurang mendapat perhatian dari berbagai pihak, dan yang lebih menyedihkan lagi masih ada tenaga kependidikan yang masih menerima honor 500 ribu perbulan. Masya Allah …  Bagi saya pribadi kondisi ini tak bisa dibiarkan, dan segera harus dicari jalan keluar jika bangsa ini ingin dicerdaskan dan maju. Mari kita semua pihak untuk merenung, postingan berikut tentang Nasib Guru Honor di negeri kita tercinta ini tulis TM kepada gureaceh.

Semoga Bermanfaat bagi pengambil kebijakan di negeri ini agar bangsa ini semakin maju dan bermartabat. In Sya Allah. (Salam Takzim, @TM) pinta  TM.
πŸ‘‡πŸ‘‡
https://variyaka.wordpress.com
Kontributor Hamid Beurata.

Selasa, 23 Julai 2019

Polisi ajak siswa Hindari Narkoba Raih Prestasi

Gureaceh.Takengon. AKBP Ruslan Syafei dari Polda Aceh hari ini selasa 23/7 melaksanakan kegiatan saweu  sikula ke SMK Negeri 1 Takengon.  Kegiatan ini merupakan kegiatan andalan polisi untuk melakukan penyuluhan narkoba kepada generasi muda.  Kegiatan ini siswa SMKN Takengon  menjadi sasaran pelaksanaan kegiatan ini.

AKBP Ruslan Syafei mengumpulkan 135 siswa di aula SMK negeri 1 Takengon yang menjadi sasaran kompaye anti narkoba.  Ruslan mampu menghipnotis siswa peserta mendengar penjelasan yang tersampaikan.  Kehikmatan bukan karena narsum dari polisi tapi karena lulusan ABRI 1997 ini mampu menarik perhatian siswa peserta yang didominasi siswa perempuan.

Peran binmas Polda aceh dalam pemberantasan Narkoba terus menerus dilaksanakan terutama di kalangan generasi muda pelajarar Aceh pinta AKBP Ruslan Syafei menjadi narasumber penyuluhan bahaya narkoba senin 22/7.

AKBP Ruslan Syafei menjelaskan bahaya narkoba terhadap kehidupan manusia.  Indonesia sudah menjadi darurat narkoba.  Bila sudah mengkonsumsi Narkoba sudah merusak diri secara permanen jelas
Polisi mantan kasatbinmas.

Penyebaran narkoba keseluruh  pelosok wilayah dan menyasar kalangan anak anak. 5 juta orang terdeteksi menggunakan narkoba.  Oleh karena itu kalian generasi muda bangsa harus waspada terhadap narkoba,  mari kita berperang terhadap narkoba.

Narkoba akan berpengaruh negatif malah akan menghancurkan masa depan Anda.  Hindari narkoba raih masa depan gemilang. Bahagiakan keluarga anda,  bimbing adik adik anda.

AKBP Ruslan Syafei diakhir pemaparan memberi hadiah kepada sepuluh siswa yang bertanya berupa buku tulis.  Untuk sekolah diberikan 1 bola kaki dan 1 bola voli.

Kontributor GA: hamid brata

Isnin, 22 Julai 2019

Ini Juara Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Aceh,


Bandar Aceh. Gureaceh. SMA Negeri 1 Permata kabupaten Bener Meriah meraih juara I pada lomba sekolah adiwiyata tingkat provinsi Aceh. Penyerahan hadiah oleh sekda Aceh di Banda Aceh senin 22 Juli 2019.

Kepala sekolah menengah atas (SMA)  Negeri Ini Permata Dahlan SPd menyampaikan Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam meraih prestasi lingkungan sehat. Hal ini juga berkat kerja sama guru guru kami dengan siswa dalam merawat sekolah,  menjaga kebersihan,  tidak membakar sampah kata Dahlan kepada gureaceh.

Juara I SMA Negeri 1 Permata Kab. Bener Meriah
Juara 2 SMA 12 Banda Aceh
Juara 3 SMA 1 Lhoksuko

n

AKBP Ruslan Syafei Ajak Siswa Perang Narkoba

Gureaceh.Pondok Baru.  Polda Aceh hari ini melaksanakan kegiatan saweu  sikula.  Kegiatan ini merupakan kegiatan andalan polisi untuk melakukan penyuluhan narkoba kepada generasi muda.  Kegiatan ini siswa SMA 1 Bandar kabupaten Bener Meriah menjadi sasaran pelaksanaan kegiatan ini.

Peran binmas Polda aceh dalam pemberantasan Narkoba terus menerus dilaksanakan terutama di kalangan generasi muda pelajarar Aceh pinta AKBP Ruslan Syafei menjadi narasumber penyuluhan bahaya narkoba senin 22/7.

AKBP Ruslan Syafei menjelaskan bahaya narkoba terhadap kehidupan manusia.  Indonesia sudah menjadi darurat narkoba.  Bila sudah mengkonsumsi Narkoba sudah merusak diri secara permanen jelas
Polisi lulusan ABRI 1997.

Penyebaran narkoba keseluruh  pelosok wilayah dan menyasar kalangan anak anak. 5 juta orang terdeteksi menggunakan narkoba.  Oleh karena itu kalian generasi muda bangsa harus waspada terhadap narkoba,  mari kita berperang terhadap narkoba.
Kontributor; hamid brata

Khamis, 18 Julai 2019

Suhairi Kepala Sekolah Mengajak Wali Kelas Hafal Nama Siswanya


Gureaceh.Tamiang. SMA 2 Kejuruan  Muda dengan jumlah 800an siswa ini terlihat sangat rindang dengan berbagai pepohonan tumbuh dalam pekarangan.  Banyak jenis bunga tertata rapi sepanjang selasar kelas dan kantor. Tempat pembuatan kompos tersedia dibarat kantin sekolah. Hal memudahkan siswa membuang sampah kedalam rumah kompos jelas Suhairi SPd yang notabene kepala sekolah.

Suhairi menceritakan pengalaman selama 4 tahun memimpin sekolah. Setiap pagi jumat semua siswa wajib khatam yasiin.  Kegiatan pengajian Yasiin dipandu oleh wali kelas masing masing. Hari sabtu siswa melaksanakan kegiatan senam pagi. Setiap jumat keempat, kami menghadirkan ustadz untuk memberi tausiah kepada siswa dan guru.

Sekolah yang berjumlah 800an siswa ini juga membiasakan guru bergaul akrab dengan semua siswa. Hal ini memudahkan guru memahami karakter siswa, bahkan ada siswa yang curhatan kadaan ekonomi keluarganya.

Ada kewajiban guru bimbingan konseling yang harus dilakukan sesuai intruksi kepala sekolah adalah guru BK harus memantau gerak gerik siswa setiap hari ke semua kelas.  Intinya guru BK sekolah kami tidak duduk di ruang konseling,  menunggu siswa bermasalah.  Lebih jauh dari itu guru BK pagi datang lebih awal dan pulang lebih telat.  Hal ini agar terpantau siswa dalam kesehariannya jelas pak Heri panggilan akrabnya kepada Hasan Basry pengawas sekolah yang hadir ke sekolahnya.

Program berikutnya yang akan kami jalankan adalah wali kelas harus menghafal semua nama siswanya.  Hal ini dilakukan agar keakraban ada antara anak dan guru. Selain harus menghafal nama siswanya,  wali kelas harus tahu kehidupan siswanya. Wali kelas sebagai orang tua disekolah wajib tahu semua hal siswanya.  Mendatangi setiap rumah siswa sebuah cara yang ditempuh untuk mendapatkan informasi dasar terhadap anak.

Rabu, 17 Julai 2019

Sulastri Kepala SLB Peduli Anak Berkebutuhan Khusus


Gureaceh.Takengon. Hari ketiga masuk sekolah tahun ajaran 2019-2020,  pelaksana tugas kepala cakap dinas pendidikan Aceh wilayah Aceh Tengah dan bener meriah melaksanakan kunjungan kerja ke SLB swasta Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah.  

Ini luar biasa inisiatif seorang kepala sekolah yang mampu mewujudkan pendirian sekolah luar biasa di lokasi ini,  saya apresiasi kerja ibu Sulastri yang memiliki banyak ide kreatif puji hamid kepada kepala SLB swasta.

Sekolah SLB ini memiliki SDLB dengan siswa  5 orang. SMPLB memiliki siswa 25 orang teridiri dari 4 orang tuna rungu,  3 orang tuna laras,  1 orang tuna netra,  2 orang autis dan 15 orang tuna grahita jelas Sulastri kepada plt kancabdin didampingi oleh Drs.  Hasan Basry selalu ketua pengawas.


Selain SDLB dan SMPLB sekolah ini memiliki SMALB. SMALB mulai tahun ini sudah memiliki 14 siswa dengan berbagai ketunaan,  antara lain
autis 1orang,  tunarungu1orang, Daksa 2 orang dan grahita 11orang.

Sulastri juga menjelaskan perjuangannya untuk mencari siswanya,  saya mendatangi rumah rumah masyarakat dan bila ada anak yang berkebutuhan khusus saya bujuk untuk mau menyekolahkan anaknya jelas kepala SLB swasta kepada cabdin. Kami sudah  membeli mobil dengan uang saya sendiri pak.  Yang ditujukan kepala plt Cabdin. 


Plt kepala cabang Dinas Pendidikan wilayah Abdul Hamid SPd MPd langsung melihat keadaan tempat belajar dan mobil operasional antar jemput siswa yang di sampai oleh kepala sekolah. Saya menyampaikan terimakasih kepada ibu kepala dan Guru Guru yang luar biasa atas inisiatif membangun pendidikan.
Bagaimana dengan keadaan Guru tanya Hamid, 

 Sulastri menjelaskan sekolah kami ada  20 orang guru dan 3 orang tendik.  Sedang yang pegawai Negeri hanya 5 orang sudah termasuk saya.  Mohon bapak memperhatikan kami yang masih serba kekurangan.  Tempat belajar pun seperti ini pintanya.
Hamid menjelaskan pemerintah tetap memperhatikan semua lembaga pendidikan termasuk Yayasan Ribuan Mubarak Penyantun Para cacat. Hal ini tentu sesuai dengan aturan yang ada.

Jumaat, 12 Julai 2019

INI PENJELASAN CHAIDIR TENTANG SURAT EDARAN MENDAGRI PELAKSANAAN LITERASI SEKOLAH


Gureaceh. BOGOR. Kepala Subbagian Program, Informasi dan Humas Dinas Pendidikan Aceh, Chaidir SE MM mengatakan, setiap daerah mewajibkan pelaksanaan literasi di sekolah.

Hal itu disampaikan Chaidir saat menghadiri kegiatan sosialisasi surat edaran menteri dalam negeri tentang pelaksanaan pendidikan literasi sekolah di daerah, Jum'at (12/07/2019).

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri tanggal 10-12 Juli 2019 di Royal Hotel Bogor, Provinsi Jawa Barat itu diikuti perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Bappeda seluruh provinsi di Indonesia.

Dinas Pendidikan Aceh dalam hal ini dihadiri Kasubbag Program, Informasi dan Humas Disdik Aceh, Chaidir SE MM.

Dalam kegiatan tersebut, Chaidir menjelaskan, masing-masing perwakilan provinsi menceritakan praktek yang sudah dilaksanakan terkait literasi di sekolah dan kebijakan literasi daerah.

Dikatakannya, Aceh sudah membentuk satuan tugas literasi ditingkat provinsi dan daerah. Dalam hal ini, Dinas Pendidikan Aceh telah menggandeng dan melakukan kerjasama dengan organisasi profesi yaitu Ikatan Guru Indonesia (IGI) Wilayah Aceh.

"Kita sudah banyak melakukan kegiatan di daerah antara lain sosialisasi gerakan literasi sekolah di semua kabupaten/kota di Aceh, melaksanakan festival literasi, menspot teman-teman IGI dalam melaksanakan pelatihan baik kepada guru maupun kepada siswa dan beberapa kegiatan lainnya," ujar Chaidir.

Bahkan, kata Chaidir, sebagai bentuk keseriusan Disdik Aceh menspot organisasi profesi yang mendukung program literasi.

Pada tahun 2020, kita telah menganggarkan dana untuk dilaksanakannya Kongres Nasional IGI di Kota Banda Aceh. Ini salah satu bentuk keseriusan Aceh untuk mengkampanyekan gerakan literasi ke sekolah-sekolah sekalipun berada di daerah terpencil, jelas Chaidir.

Dalam relis yang diterima acehcarong.com, Chaidir menyampaikan, tugas guru bukan hanya sebatas memotivasi siswa untuk membaca secara tekhnis saja, namun bagaimana siswa itu dapat memahami apa yang ia baca.

"Kita mengharapkan apa yang telah dibaca siswa menjadi daya tarik, sehingga keingintahuan mereka apa yang yang ia baca. Hal yang terpenting adalah sarana pendukung seperti pojok baca, penyediaan alat multimedia pendidikan serta kesiapan warga sekolah dalam penerapan literasi itu sendiri," sebut Chaidir.

Ia menambahkan, kegiatan literasi sekolah ini perlu didukung oleh semua komponen sebagaimana surat edaran menteri dalam negeri tentang pelaksanaan pendidikan literasi sekolah yang sebelumnya juga didasarkan oleh Permendikbud nomor 23 tahun 2015, pungkas Chaidir.

Penulis : Baihaki

Isnin, 8 Julai 2019

Trilogi Jurusan Sekolah Menengah Atas, Ini Penjelasannya


Oleh: Khairuddin, S.Pd., M.Pd
Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat IGI

Kurikulum pendidikan kita selalu berbeda pada pemilihan jurusan di tingkat menengah atas, SMA dan Madrasah Aliyah. Misalnya saat sy sebelum SMA, pilihannya Fis, Bio, IPS dan Bahasa. Saya agak bingung, meski rumpun sains, namun Fisika dan Biologi dipisah. Saya sendiri mengalami kurikulum 94 yang pemilihan jurusan di kelas 3, IPA, IPS dan Bahasa. Kurikulum KBK 2004 lalu bermetamorfosa menjadi KTSP 2006, pemilihan jurusan dimulai di kelas XI (sudah menggunakan istilah X, X, XII untuk SMA merujuk pada wajib belajar 12 tahun) dengan pilihan jurusan IPA, IPS dan Bahasa. Perubahan signifikan terjadi pada K13 yang kerap mengalami revisi, pemilihan jurusan dimulai di kelas X dengan tiga peminatan MIPA (Matematika dan Ilmu Alam), IS (Ilmu Sosial) dan Bahasa.

Dominan sekolah menyelenggarakan hanya dengan dua jurusan, MIIA dan IS. Kekurangan guru yang bersertifikasi Bahasa serta Astronomi menjadi salah satu faktor jurusan ini jarang dibuka terutama sekolah-sekolah di kampung. Lalu apakah siswa sendiri yang memilih jurusan ? Sebagian kecil iya, sebagian besar sekolah, guru yang memilihkan atau menetapkan bagi siswa. Melalui apa kriteria jurusan siswa ? Sepenuhnya berada pada kewenangan sekolah. Sebagian besar melalui wawancara dan tes awal masuk sekolah, namun ada sekolah yang sampai menyewa jasa psikolog untuk menggali lebih jauh minat siswa, lalu baru ditetapkan jurusan, ini terjadi di MAN Insan Cendekia.

Tapi banyak sekolah, jurusannya lebih dahulu ada karena distribusi guru untuk jurusan itu lebih banyak, lalu siswa baru diplotkan memenuhi jurusan. Misal, suatu sekolah yang guru Matematika, Fisika, Biologi atau Kimia lebih banyak dari guru Sejarah, Geografi, Sosiologi atau Ekonomi maka jurusannya MIPA lebih banyak dari IS. Siswa baru ditempatkan untuk memenuhi MIA dulu baru kemudian IS, meski sebenarnya pada formulir tertera pilihan jurusan anak. Tak heran terkadang anak tidak sanggup di MIPA, memilih MIPA karena temannya, diloloskan sistem karena pemenuhan jurusan, tapi saat proses pembelajaran nantinya siswa tersebut sangat kesulitan mengikuti, bahkan ada yang frustasi tidak sanggup sekolah lagi.

Pemilihan jurusan oleh anak bisa sangat beragam, bisa karena mengukur dirinya mampu ke suatu jurusan, bisa ikut-ikutan teman saat mendaftar, bisa desakan orangtua. Terlebih Kurikulum K13 sangat unik, meski siswa berada pada jurusan MIPA, namun dia bisa mengambil satu pelajaran IS atau Bahasa untuk dipelajarinya, ini disebut pelajaran Lintas Minat. Begitu juga jurusan IS yang bisa mengambil Lintas Minat dari jurusan MIPA atau Bahasa. Jurusan Bahasa juga demikian yang siswanya bisa mengambil pilihan lintas minat di peminatan MIPA dan IS. Menurut saya upaya ini bagus untuk mengharmonisasi bakat siswa.

MIPA atau IPA selalu menjadi jurusan favorit di sekolah dengan pola penyediaan jurusan oleh sekolah. Anak-anak MIPA bahkan termasuk pada kurikulum sebelumnya selalu menjadi sarang anak-anak pilihan, cerdas, berbakat, besar minatnya melanjutkan pendidikan tinggi. Akibatnya banyak orangtua ikut intervensi, meski anak tak berbakat, orangtua memaksa, bisa jadi pula karena gengsi profesi dan sosialita orangtua. Anak-anak IS atau IPS kerap distigma sebagai anak-anak gagal cerdas sains, anak-anak badung relatif sulit diatur, kondisi psikososial unik. Anak-anak IPS akhirnya tergabung dalam lingkungan yang "kufu" sesamanya, kalaupun tidak minder boleh jadi semakin nakal, terutama pada usia pubertas mereka. Sayangnya saya mengamati hal kurang baik dari guru, pada anak-anak IPA pelayanan guru cenderung lebih maksimal ketimbang anak IPS, bahkan ada guru yang meminta untuk tidak mengajar di kelas tertentu jurusan IPS karena tidak mau stroke katanya. Saya tidak berani mengurai fenomena kelas  Bahasa karena tidak pernah mengajar di sekolah yang ada jurusan Bahasa.

Sebagai guru dengan ratusan alumni, saya mengamati hal unik sebenarnya. Lulusan IPS dengan "kenakalan"nya justru punya kecakapan komunikasi dan kreativitas yang lebih baik dari anak-anak IPA yang senang berpikir linier dan sistematis ibarat menyelesaikan soal matematika penuh sintaksis yang rapi. Akibatnya, saat mencari kerja dengan bahasa "olahan"nya, anak-anak IPS mudah lulus tes wawancara ketimbang IPA, meski bisa jadi nilai tesnya lebih rendah dari anak IPA. Terkadang kemampuan verbal saat mencari kerja lebih diutamakan ketimbang hasil tes tulis. Banyak anak-anak IPS yang nakal itu pada dunia kerja lebih berhasil, mereka menjadi bos untuk anak-anak IPA yang penurut 😁. Namun banyak juga anak-anak IPA yang bertransformasi di organisasi punya kreativitas berpikir terbuka dan inovatif, lalu sangat berhasil di dunia kerja bahkan bewiraswasta mandiri. Saya juga mengamati anak-anak IPA yang kuliah di jurusan IPS bisa paripurna dalam berpikir dan berkreasi.

Kini saya berharap, baik penyelenggara pendidikan, orangtua, guru agar menghilangkan dikotomi atau trikotomi (karena tiga jurusan) bahwa jurusan A lebih baik dari jurusan B, lebih prospekstif, lebih menyenangkan, lebih mudah mengelola. Bagi guru misalnya, semua jurusan menyenangkan meski kesulitan konten belajar tetap berbeda, Matematika IPA lebih sulit ketimbang IPS, namun kewajiban melayani tetap sama. Anak IPA atau IPS sama-sama menyenangkan saat kita sefrekuensi dengan mereka. Bagi orangtua sesungguhnya pilihan anak adalah harga mati yang membuat mereka hidup di dunianya nanti, gali keinginan dan potensi anak secara utuh, fasilitasi keinginan tersebut, perbesar rasa syukur atas apapun pilihan anak.

Mau MIPA, IS atau Bahasa adalah pilihan-pilihan cerdas untuk menghidupkan bakat dan potensi anak menjadi lebih berguna di usia dewasanya kelak.

Wallahu'alam
Matangkuli, 8 Juni 2019

Jumaat, 5 Julai 2019

Kurikulum Aceh Islami Solusi Perbaikan Katakter Generasi

Gureaceh. Banda Aceh.  Pendidikan Agama Islam dalam kehidupan masyarakat Aceh sudah menjadi kebutuhan. Perkembangan zaman terutama kebutuhan  nutrisi pendidikan Agama  hal paling utama. Kekhawatiran masyarakat aceh terhadap kebutuhan ini pada anak anaknya menjadi faktor utama dalam memilih sekolah untuk buah hatinya.

Kekhawatiran  ini, Pemerintahan Aceh yaitu pihak  Gubernur dan DPRA terutama Ketua Komisi V (Muhammad Alfatah, S.Ag), melalui Kepala Dinas Pendidikan Aceh. Selain sesuai kebutuhan masyarakat  juga sesuai undang2 otonomi khusus Aceh menjalankan syariat Islam. Dinas Pendidikan Aceh sudah menyiapkan perangkat kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Aceh  yang bersyariah.  Dilaunching oleh Plt Gubernur Aceh pada acara malam resepsi Hardikda di aula SMK Negeri 1,2 dan 3 Lhong Raya Banda Aceh . Seluruh instansi dan Dinas sebagai Stikhokder pendidikan Aceh telah komitmen untuk mewujudkan program tersebut.


Saat ini sedang menunggu selesainya proses surat keputusan Kepala Dinas Pendidikan Aceh tentang penetapan sekolah pelaksana ujicoba atau pilot proyek implementasi kurikulum pendidikan Aceh dimaksud.

Kurikulum pendidikan Aceh islami itu juga sangat inti adalah terintegrasi nilai nilai agama Islam dalam semua mata pelajaran bahkan kedalam semua elemen program termasuk lingkungan dan pembiasaan dalam berbagai kegiatan.

Kurikulum ini dinamakan kurikulum Aceh Islami. Kurikulum ini perlu dilaksanakan segera. kurikulum pendidikan ini bersifat khusus yaitu plus Islami.

Mantan kabid PAI Kanwil Kemenag Aceh Saifuddin. AR menyampaikan dibeberapa pertemuan, masyarakat sangat  terhadap program pelaksanaan kurikulum Aceh Islami termasuk untuk penambahan jumlah jam pelajaran agama Islam di sekolah umum menjadi lima mata pelajaran," kata Saifuddin.AR disela sela penilaian sekolah sehat saat berkunjung ke Takengon jumat 5/7.

Ia menjelaskan pihaknya telah mensosialisasikan dan sudah melatih guru guru untuk melaksanakan kurikulum ini. Dinas Pendidikan Aceh meminta dinas pendidikan kabupaten kota untuk mendukung dan melaksanakan dan merealiasikan program tersebut. Ada pun lima mata pelajaran yang rencanakan akan ditambah di sekolah umum tersebut masing-masing Aqidah Akhlak, Quran hadis, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam dan Bahasa Arab.

Saifuddin AR menambahkan penjelasannya pada selasa,  9/7. Pantauan kami masyarakat juga sangat mendukung dan menantikan kapan program ini akan terwujud dan dapat segera mungkin diterapkan di Aceh,"

Masih menurut mantan Kabid PAI Kanwil Kemenag Aceh, yang juga tim penyusun kurikulum aceh islami Saifuddin mengatakan penambahan mata pelajaran agama di sekolah umum juga bagian untuk meningkatkan pemahaman agama bagi generasi muda Aceh di masa mendatang.

Kurikulum Aceh Islami akan diujucobakan pada semester ini mulai bulan Juli di kota Banda Aceh,  Aceh Besar,  Pidie, Bireun sambung Saifuddin. Dalam rangka implementasi  kurikulum  Aceh Islami, Dinas pendidikan Aceh bersama tim penyusun kurikulum sudah melatih semua guru sekolah sasaran,  kepala sekolah sasaran dan pengawas pembina sekolah sasaran,

Dinas Pendidikan Aceh juga telah melatih guru inti untuk menyusun bahan ajar yang menjadi acuan pembelajaran ulas Saifuddin kepada gure aceh.

"Peningkatan pemahaman agama merupakan bagian untuk membentuk karakter dan menjauhkan generasi muda dari berbagai tindakan yang dilarang dalam agama," katanya.

Kontributor : gureaceh