Khamis, 21 November 2019

Kepala PPPPTK Penjas dan BK Terima Kunjungan Kacab Disdik Aceh



BOGOR – Kepala PPPPTK Penjas dan BK Dr Yaswardi M.Si menerima kunjungan sejumlah kepala cabang Dinas Pendidikan Aceh di kantornya di Parung, Bogor, Kamis (21/11/2019). Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam dibahas sejumlah program kerja sama kemitraan antara kedua lembaga.

PPPPTK (pusat pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan) adalah lembaga Diklat guru di bawah Kemendikbud. Lembaga ini terdapat di sejumlah daerah dengan konsentrasi berbeda, misalnya PPPPTK IPA di Bandung, IPS di Malang, Bahasa di Jakarta, dan lain-lain. PPPPTK Penjas dan BK yang beralamat di Parung Bogor bertugas melatih guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kebugaran (PJOK) dan guru Bimbingan Konseling (BK).

Dalam pertemuan dengan para Kacabdisdik Aceh, Yaswardi secara sepintas memperkenalkan gambaran lembaganya, termasuk menjelaskan berbagai program kerja yang sedang dilaksanakan. Mantan kepala LPMP Sumatera Selatan ini juga dengan rasa bangga mengatakan bahwa lembaga itu memiliki laboratorium BK yang lengkap. “Kami menyebutnya lab BK humanis,” ujar pria kelahiran Padang tersebut.

Menyinggung tentang dua konsentrasi tugasnya, yakni PJOK dan BK, Yaswardi menyatakan, bahwa perhatian terhadap kedua jenis guru ini masih minim. Karena itu, ia mengharapkan para kepala Cabdidik Aceh itu agar mengoptimalkan peran guru Penjas dan guru BK di sekolah. “Guru BK jangan diposisikan seperti polisi, baru diperlukan kalau ada masalah,” ujarnya.

Yaswardi menyebut, PPPPTK Penjas BK terus meningkatkan peran dalam membina kompetensi guru PJOK dan guru BK. “PJOK penting diajarkan. Mata pelajaran ini mendidik siswa untuk disiplin, kejujuran, dan mengajarkan pola hidup sehat,” katanya.

Selain itu, lanjut Kapus, peran guru BK juga sangat penting dalam proses pendidikan. Bukan hanya memberi layanan konseling, guru BK juga memberi layanan klasikal kepada siswa. “Bahkan sekarang, guru BK wajib mengajar 2 jam dalam seminggu,” kata kepala PPPPTK Penjas BK.

Yaswardi menyambut baik kunjungan kepala Cabdisdik Aceh untuk merintis kerja sama kemitraan dengan PPPPTK penjas BK. Sebelum melangkah ke tahapan lebih lanjut, ia meminta kedua pihak menuangkan komitmen kerja sama tersebut ke dalam sebuah dokumen kerja sama. Dengan demikian, berbagai kegiatan yang akan dikerjasamakan nantinya memiliki dasar hukum yang jelas. “Supaya hasilnya legal,” katanya.

Kepala Cabdisdik Aceh Barat Daya, Drs Syarbaini M.Si, yang berbicara atas nama forum kepala cabang Disdik Aceh mengharapkan kerja sama kemitraan antara PPPPTK Penjas BK dan Dinas Pendidikan Aceh akan melahirkan sejumlah program strategis, baik terhadap pengembangan guru PJOK maupun guru BK. “Kami berharap PPPPTK Penjas BK menjadikan Aceh sebagai pilot projek program strategis tersebut,” katanya.

Menyambut gagasan ini, kepala PPPPTK Penjas BK mengatakan, segera merancang crash program berupa workshop bagi guru master untuk bidang studi PJOK dan guru BK. Untuk itu dia meminta para kepala Cabdisdik agar mengumpulkan sejumlah guru PJOK dan BK di sebuah lokasi. “Kita akan bicarakan bagaimana konsep pembelajaran PJOK dan peran guru BK yang ideal. Semacam penyamaan persepsi,” kata Kapus.

Para kepala Cabdisdik Aceh yang menghadiri pertemuan tersebut masing-masing Dra Lila Rosnilawati (Cabang Banda Aceh/Aceh Besar), Abdul Hamid S.Pd, M.Pd (Cabang Sabang), Teuku Aznal Zahri SSTP, M.Si (Cabang Aceh Utara) dan Drs Syarbaini M.Si (Cabang Aceh Barat Daya). Sedangkan dari PPPPTK hadir Kepala Bidang Program dan Kerja Sama Teguh Santoso serta dua orang widyaiswara masing-masing Musyarafah dan Aris.[*]

Tiada ulasan:

Catat Ulasan