Selasa, 30 April 2019

Pemerintah Aceh Umrahkan 96 GTK Berprestasi 2019


Banda aceh.gureaceh.Sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap pemberdayaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) di Aceh, Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh kembali memberikan penghargaan kepada 96 GTK yang berhasil menjuarai ajang pemilihan GTK berprestasi dan berdedikasi jenjang SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB dan SMK/SMKLB serta Anugerah Konstitusi bagi Guru PPKN tingkat Provinsi Aceh tahun 2019.

Ajang pemilihan GTK berprestasi tahun 2019 secara resmi ditutup oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, Syaridin, S.Pd, M.Pd. Pengumuman pemenang untuk setiap kategori dibacakan oleh koordinator tim penilai, Muhibbul Khibri, S.Pd, M.Pd. saat acara penutupan yang berlangsung di aula Grand Syariah Hotel, Banda Aceh, Senin (29/04/2019) malam.


Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Syaridin, S.Pd, M.Pd dalam pidato penutupan menyampaikan hadiah umrah itu secara khusus akan diberikan bagi peserta yang berhasil meraih juara satu, dua dan tiga dari 32 kategori perlombaan yang digelar pihaknya tahun ini.

“Bagi pemenang juara I, II, dan III mendapat penghargaan dari Pemerintah Aceh berupa hadiah Umrah untuk setiap kategori lomba. Sementara juara satu akan mewakili Aceh dalam lomba serupa di tingkat nasional yang akan berlangsung Bulan Agustus 2019 di Jakarta,” terangnya.

Syaridin menambahkan guru memiliki peran yang sangat penting sehingga perlu diapresiasi. Dengan adanya program pemilihan GTK ini diharapkan mampu memacu semangat para guru dalam menciptakan generasi penerus yang berkualitas.

“Terimakasih kami ucapkan secara khusus kepada Kepala LPMP Aceh yang secara langsung meminta untuk melatih dan memberi pembekalan kepada para perwakilan GTK yang lolos ke tingkat nasional,” tutur Kadisdik Aceh, Syaridin, S.Pd, M.Pd disambut tepuk tangan dari para peserta.

Diharapkannya, event ini bukan hanya ajang untuk meraih juara, namun dapat menghasilkan program pembelajaran yang lebih bermutu demi kemajuan dunia pendidikan Aceh. Disini, lanjutnya, pengajar dapat saling berbagi pengalaman, sehingga tercipta inovasi dalam menciptakan sistem pengajaran yang semakin maju dan membangun.

“GTK berprestasi yang terpilih nanti akan diberikan tugas dan wewenang untuk menyampaikan metode pembelajaran yang bermutu dan layak diterapkan guna menunjang proses pembelajaran di daerah sehingga kualitas pendidikan akan turut meningkat,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pembinaan GTK, Nurhayati, MM dalam laporannya menyampaikan selama empat hari peserta mengikuti ajang ini, mereka telah dinilai berbagai aspek, meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, social dan professionalisme.

“Kesemua tes ini telah dinilai melalui tes tertulis, wawancara dan praktek mengajar. Sehingga kita harapkan para juara yang terpilih akan dapat dipertanggungjawabkan di hadapan manusia dan Allah” ucapnya.

Pada malam apresiasi GTK berprestasi dan berdedikasi jenjang SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB dan SMK/SMKLB serta Anugerah Konstitusi bagi guru PPKN tingkat Provinsi Aceh Tahun 2019 turut dihadiri oleh Kepala LPMP Aceh, Dr H Muslihuddin M.Pd, Sekretaris Disdik Aceh, Muslem Yacob, M.Pd, Plt. UPTD Balai Tekkomdik Aceh, Drs Syarbaini, M.Si, perwakilan MPD Aceh, sejumlah kepala dinas, para kabid, para Plt. kepala cabang dinas, para kasi/kasubbag di Dinas Pendidikan Aceh, dan sejumlah perwakilan organisasi guru (PGRI, IGI, Kobar GB).
Kontributor Rijal Fikri

https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8795929722899485040#editor/target=post;postID=8434414840908425030;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=0;src=postname

Banda Aceh. Sebanyak 376 Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) se- Aceh mengikuti kegiatan Pemilihan GTK Berprestasi dan Berdedikasi jenjang SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB dan SMK/SMKLB serta Anugerah Konstitusi bagi guru PPKn tingkat Provinsi Aceh Tahun 2019. Kegiatan ini diadakan oleh Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Provinsi Aceh.

Acara pembukaan berlangsung di Aula Hotel Grand Aceh Syariah, Lamdom, Banda Aceh, Jumat (26/04/2019) malam. Pembukaan secara resmi dilakukan oleh Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah, MT yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Syaridin, S.Pd, M.Pd.

Dalam sambutannya, Plt Gubernur Aceh menyampaikan bahwa pemilihan GTK berprestasi dan berdedikasi ini merupakan ajang tahunan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang dilakukan secara berjenjang mulai tingkat kecamatan sampai ke tingkat nasional.

Menurutnya, Pemerintah Aceh menargetkan agar dapat mengulang kembali prestasi yang diraih para GTK Aceh pada 2018 lalu.

“Kita pada tahun 2018 lalu mampu meraih juara tiga di tingkat nasional. Pada tahun ini, kalau tidak mampu meraih juara dua atau juara satu, minimal tetap bisa mempertahankan juara tiga se Indonesia” ungkapnya.

Kadisdik Aceh mengingatkan kepada tim penguji agar melakukan penilaian secara objektif, tidak diskriminatif dan memihak serta transparan dan akuntabel. Kepada para peserta, diminta untuk dapat bersaing secara sportif dan bijaksana. Sehingga akan terpilih para guru yang paling bagus untuk mewakili Aceh di tingkat selanjutnya.

“Kedepan tim penguji juga harus dihadirkan dari pihak Kemendikbud, agar pelaksanaan pemilihan GTK Berprestasi dan Berdedikasi di daerah bisa setara dengan pemilihan di tingkat Nasional. Selain itu, Kegiatan ini adalah salah satu upaya kita dalam mendorong GTK untuk meningkatkan kompetensinya,” terangnya.

Pemerintah Aceh, kata Syaridin, berjanji selain akan diberikan hadiah berupa uang pembinaan, pihaknya juga akan memberikan hadiah berupa umrah kepada para juara 1, 2 dan 3 dari setiap kategori perlombaan pada setiap jenjang sekolah. Dengan harapan, para guru dan tenaga kependidikan kedepannya akan lebih bersemangat dalam mengikuti ajang sejenisnya yang di selenggarakan oleh Pemerintah Aceh.

“Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan akan membimbing dan melatih secara khusus bagi para juara satu setiap cabang perlombaan sebelum dikirimkan ke tingkat nasional. Hal itu dimaksudkan agar mereka dapat tampil maksimal di tingkat selanjutnya” kata Kadisdik Aceh.

Sebelumnya, Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Disdik Aceh, Nurhayati, MM dalam laporannya menyebutkan ada sepuluh kategori yang dilombakan, antara lain: pemilihan guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah berprestasi, guru, kepala sekolah, dan pengawas berdedikasi/daerah khusus.

Selain itu kepala tenaga administrasi sekolah, laboran, kreativitas pembelajaran, guru inklusi dan tenaga perpustakaan berprestasi dan berdedikasi jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta anugerah konstitusi bagi guru PPKn.

“kegiatan ini diikuti oleh GTK pendidikan dasar dan pendidikan menengah dari seluruh kabupaten/kota di Aceh yang telah melalui proses seleksi dan merupakan peserta terbaik dari daerah masing-masing” jelasnya.

Kegiatan yang akan berlangsung sejak 26 hingga 30 April 2019 ini diadakan di beberapa lokasi, diantaranya Hotel Diana, Grand Syariah Lamdom, Oasis Hotel, Grand Nanggroe Hotel, Hotel Hijrah, Green Paradise Hotel, Hotel Rasamala, dan Poma Hotel. Adapun tim penguji terdiri dari Akademisi Universitas Syiah Kuala, UIN Ar-Raniry, Universitas Abulyatama, LPMP, GTK berprestasi, GTK senior dan berbagai unsur lainnya.
Kontributor Rijal Fikri

Rabu, 24 April 2019

CARA MENDAPATKAN SK BUPATI ATAU WALIKOTA UNTUK MEMENUHI SYARAT PEMBUATAN NUPTK

Gureaceh membatu berbagi informasi

Assalamu'alaikum wr.wb. selamat malam dan salam sejahtera untuk guru-guru seluruh indonesia...
mari simak informasi terbaru infokemendikbud.comberikut ini tentang bagaimana cara untuk mendapatkan SK bupati untuk melengkapi persyatan pembuatan NUPTK...



Penerbitan NUPTK 2016 diwarnai dengan kekecewaan para pendidik maupun tenaga kependidikan yang sudah lama-lama mengidamkan mendapatkan nomor “sakral” tersebut. Bagaimana tidak kecewa, persyaratan mendapatkan NUPTK 2016 masih saja ada SK Bupati atau Walikota. Itu sama saja dengan persyaratan dengan tahun-tahun lalu. Lalu bagaimana sebenarnya cara membuat SK Bupati atau Walikota untuk kita-kita agar memenuhi syarat mendapatkan NUPTK.

Cara membuat SK Bupati atau Walikota memang bukan perkara mudah, perlu adanya pembahasan yang panjang antara pemerintah daerah. Karena setiap Bupati atau Walikota yang mengeluarkan SK untuk mengangkat tenaga honorer, berarti daerah harus siap mengeluarkan anggaran untuk membayarnya.

Seperti kita tahu pada SE Ka. BPSDMPK-PMP Kemdikbud no. 14265/J/LL/2013 tanggal 24 Juli 2013 lalu yang isinya :

Persyaratan ini sesuai PP no. 48 tahun 2005 Pasal 8
“Sejak ditetapkannya Peraturan Pemerintah ini, semua Pejabat Pembina Kepegawaian dan pejabat lain di lingkungan instansi, dilarang mengangkat tenaga honorer atau yang sejenis, kecuali ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah”
Selanjutnya ditegaskan lagi oleh Mendagri melalui Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor 814.1/169/SJ perihal larangan pengangkatan tenaga honorer oleh Gubernur/Bupati/Walikota di institusi pemerintahan sesuai PP no. 48 tahun 2005 pasal 8 tersebut.AAAAdapuika Gubernur/Bupati/Walikota tetap mengangkat tenaga honorer dimaksud maka sepenuhnya menjadi tanggungjawab pemerintah daerah.

Nah, untuk kita kita yang belum memiliki NUPTK karena terganjal masalah SK Bupati/Walikota bisa ikuti cara membuat atau lebih tepatnya tips untuk mendapatkan SK Bupati/Walikota sebagai syarat penerbitan NUPTK sebagai berikut :

1. Pertama mungkin untuk mendapatkan NUPTK adalah berubahnya peraturan penerbitan NUPTK. Namun jika persyaratan sudah digaungkan rasanya memang sulit untuk di rubah.

2. Yang kedua mungkin tips yang bisa Anda terapkan bersama kawan-kawan yang lain di daerah Anda. Membuat suatu paguyuban tentunya memiliki payung hukum yang sah. Dan jangan lupa untuk meminta nasihat dan bantuan dari wakil rakyat kita yang ada di DPR terutama komisi yang menangani masalah Pendidikan, untuk mencari solusi terbaik mengenai masalah ini.

Cara kedua diatas, sudah diterapkan oleh salah satu kelompok yang ada di salah satu daerah. Mengenai berhasil atau tidaknya, kita pasrahkan dan yang penting sudah berjuang.

Lebih jauh lagi, sebenarnya apa sih yang diharapkan dari NUPTK itu sendiri bagi kita pendidik? bukannya tugas kita adalah mendidik generasi anak bangsa bukan berlomba mendapatkan NUPTK. Jadi inti utamanya adalah kita lebih fokus meningkatkan kualitas kita dalam mendidik, bukan hanya mengejar NUPTK. Suatu kebanggaan tentunya jika melihat anak didik kita berhasil daripada melihat kita berhasil mendapatkan NUPTK bukan?

Sumber; infonemendikbud.

Selasa, 23 April 2019

700 Anak Anak Meriahkan Gebyar PAUD Pidie Jaya


Meureudu (23 /4/2019). Kepala Dinas Pendidikan Pidie Jaya, Saiful, M.Pd, yang didampingi oleh Bunda PAUD Kabupaten Ibu Darnawati, membuka Gebyar Pendidikan Anak Usia Dini  (PAUD) di Aula BAPPEDA Pidie Jaya, yang dihadiri oleh 700 peserta, Unsur PKK dan Pengawas PAUD. 

Dalam sambutan singkatnya Kepala Dinas Pendidikan menyampaikan, bahwa pendidikan PAUD itu wajib dilaksanakan selama satu tahun kalangan anak-anak usia PAUD, sebagai dasar untuk menuju jenjang berikutnya yaitu Sekolah Dasar (SD).
‘’PAUD merupakan tempat bermain dan juga belajar membentuk karakter, karena itu kita harus mengarahkan anak-anak usia PAUD ke hal-hal yang baik, diibaratkan pohon bila ditanam dengan bibit bagus akan menghasilkan buah yang bagus, bibit ini ibaratnya ditanam kepada anak-anak mulai di lembaga PAUD, nantinya akan ada kecerdasan emosional dan intelektual bagus yang terbentuk saat dewasa nanti’’. Ujar saiful

Salah satu tujuan dilaksanakan Gebyar PAUD ini adalah untuk meningkatkan kreatifitas, membentuk karakter anak yang bberaklak mulia, kratif, dan kompetitif dalam menumbuhkembangkan potensi yang dimiliki anak. Pengelola PAUD melakukan penanganan yang terencana, berkualitas dan berkelanjutan dengan sistem manajemen mutu yang dapat dipertanggungjawabkan Papar Ibu Kabid PAUD DIKMAS Karnila, SE,

Adapun jenis kegiatan yang diperlombakan diantaranya, Lemba Selawat, lomba hafalan ayat pendek, lomba senam ceria, lomba tari kreasi baru, lomba menggambar dan mewarnai. pintanya
Kontributor Pijay mashadi

Isnin, 22 April 2019

Analogy & Case Study

Analogy & Case Study

Mengenal Teknik Mengajar Guru Masa KiniMengajar dengan memberikan contoh studi kasus berdasarkan hal-hal yang ada di sekitar. Dengna melakukan analogi dan study kasus secara tepat, siswa akan mudah untuk membayangkan kegunaan materi yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari. Hindari penggunaan analogy ataupun case study yang asing bagi siswa. Karena hal itu malah justru semakin membingungkan para siswa menerima materi.

Ahad, 21 April 2019

KETENTUAN DAN MEKANISME BARU PEMBERIAN KESETARAAN DAN PANGKAT GURU

Pemberian Kesetaraan Jabatan dan Pangkat Bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya
disebut Pemberian Kesetaraan adalah pengakuan terhadap kualifikasi akademik, masa kerja, dan
sertifikat pendidik yang dimiliki guru bukan pegawai negeri sipil yang diformulasikan dengan
menggunakan angka kredit, jabatan, dan pangkat yang setara dengan angka kredit, jabatan, dan pangkat pada jabatan fungsional guru pegawai negeri sipil.  

Pemberian Kesetaraan Jabatan dan Pangkat Bagi Guru Non PNS
Guru NON PNS yang dimaksud disini adalah.... silakan dipahami yaa

Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil adalah guru tetap yang diangkat oleh Pemerintah, pemerintah daerah, satuan pendidikan, atau masyarakat, yang telah mendapat persetujuan dari Pemerintah atau pemerintah daerah, kecuali guru tetap yang diangkat oleh masyarakat, dan melaksanakan tugas sebagai guru sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun secara terus menerus pada satuan administrasi pangkal yang sama yang memiliki izin pendirian dari Pemerintah atau pemerintah daerah serta melaksanakan tugas pokok sebagai guru. 

Pemberian Kesetaraan Jabatan dan Pangkat Bagi Guru Non PNS diatur dalam Permendikbud terbaru nomor 12 tahun 2016. Yang berlaku bagi seluruh guru baik kemdikbud maupun kemenag.

Permendikbud Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pemberian Kesetaraan Jabatan dan Pangkat bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil. 

ASPEK PENENTUAN PEMBERIAN KESETARAAN JABATAN 

Pemberian kesetaraan jabatan dan pangkat guru Bukan Pegawai Negeri Sipil ditentukan berdasarkan 3 (tiga) aspek yaitu pendidikan dengan kualifikasi akademik paling rendah sarjana (S-1) atau
diploma empat (D-IV) dan penghargaan terhadap masa kerja selama yang bersangkutan melaksanakan tugas sebagai guru bukan pegawai negeri sipil, dan dapat ditambah sertifikat pendidik bagi yang sudah memiliki.

a. Aspek Pendidikan (kualifikasi akademik) dengan menggunakan ketentuan Lampiran I Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009
tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

b. masa kerja selama yang bersangkutan melaksanakan tugas sebagai guru bukan pegawai negeri sipil diperhitungkan sebesar 15% dari hasil perhitungan norma angka kredit pembelajaran/pembimbingan, dengan ketentuan:
1) masa kerja sampai dengan tahun 2012 menggunakan indeks 7,628 per semester, dan/atau
2) masa kerja mulai tahun 2013 menggunakan indeks 5,25 per semester.

c. sertifikat pendidik diberikan angka kredit sebesar 2. 

MEKANISME DAN SYARAT PEMBERIAN KESETARAAN
Perlu diketahui guru bukan PNS ada 6 tahapan sejak penyiapan berkas usul kesetaraan hingga penerbitan SK kesetaraan.
Yang pertama,... Guru menyiapkan berkas usul pemberian kesetaraan kepada kepala  sekolah satuan pendidikan masing-masing.

Berkas usul dimaksud terdiri atas:
a. fotokopi keputusan sebagai guru tetap yang ditandatangani oleh kepala sekolah/madrasah dan diketahui oleh dinas pendidikan provinsi/ kabupaten/kota/Kantor Wilayah Kementerian
Agama/Kementerian lain/Lembaga Pemerintahan Non Kementerian (LPNK);
b. surat keterangan aktif mengajar dari kepala sekolah/madrasah;
c. Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK);
d. Nomor Registrasi Guru (NRG) bagi yang sudah memiliki;
e. salinan atau fotokopi ijazah yang dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang;
f. asli surat pernyataan dari kepala sekolah/ madrasah bahwa guru yang bersangkutan masih melaksanakan kegiatan  proses pembelajaran/pembimbingan paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka per minggu;
g. salinan atau fotokopi sertifikat pendidik yang diketahui oleh pejabat yang relevan pada perguruan tinggi yang menerbitkan sertifikat pendidik atau pejabat yang menangani pendidik pada dinas pendidikan/kantor wilayah Kementerian Agama; dan
h. salinan atau fotokopi keputusan dari kepala sekolah/madrasah tentang pembagian tugas mengajar/pembimbingan, dan diketahui oleh dinas pendidikan kabupaten/kota/provinsi/kantor wilayah Kementerian Agama/Kementerian lain/LPNK.

Persyaratan dan mekanisme pengususulan Penyetaraan guru Bukan PNS sebagimana tertuang pada  Permendikbud Nomor 12 Tahun 2016
Berkas Usulan harap dikirim via Pos ke PO BOX 4644 JKP 10046
Tidak Diperkenankan mengirim langsung atau datang ke Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Vokasi dan Spesialisasi Kunci Keberhasilan Pendidikan


Vokasi dan Spesialisasi Kunci Keberhasilan Pendidikan 

gureaceh - dari kompas.com-  Selandia Baru menempati peringkat pertama sebagai dunia denganpendidikan terbaik menurut Economist Intelligent Unit dalam Worldwide Education for the Future Index.

Selandia Baru meraih prestasi tersebut karena unggul dalam 15 indikator di antaranya: Kerangka Kurikulum untuk Keterampilan Masa Depan, Efektifitas Sistem Implementasi Kebijakan, Pendidikan Guru, Kolaborasi Universitas dan Industri serta Keragaman Budaya dan Toleransi.

Berdasarkan laporan tersebut, terdapapat 3 faktor kunci keberhasilan Selandia Baru menjadi barometer pendidikan dunia.

1. Kreatifitas dan Inovasi

Kreatifitas dan inovasi menjadi jantung pendidikan di Selandia Baru. Tantangan terbesar dunia pendidikan saat ini adalah bagaimana melakukan transformasi sistem pendidikan agar mampu menjawab tantangan abad 21.

Kebutuhan dunia industri saat ini adalah lulusan berpikir kreatif, out of box, inovatif dan menguasai teknologi.

Tidak hanya memiliki literasi IT tetapi juga menguasai kompetensi khusus di bidangnya. Sistem kurikulum mampu menjawab tantangan masa depan inilah yang menjadi salah satu faktor membuat Selandia Baru meraih predikat pendidikan terbaik di dunia.


2. Fokus pada pendidikan manusia

Pendidikan di Selandia Baru bukan hanya telah mengantisipasi era industri 4.0 tapi lebih jauh dari itu. Pendidikan di Selandia Baru selalu mengikuti trend pendidikan dan trend kebutuhan dunia kerja. Karena itulah pendidikan di sana juga menyiapkan kebutuhan masa depan mulai dari kecerdasan buatan, robotik, big data dan lainnya.

Pendidikan di Selandia baru juga tidak hanya menitikberatkan kepada keilmuan namun juga fokus pada pendidikan manusianya.

Kecerdasan buatan atau robotik semua akan kembali pada manusia yang akan menciptakan, mengelola atau mengaturnya. Untuk itu sistem dan atmosfer pendidikan di Selandia Baru  berupaya melahirkan manusia pembelajar yang kreatif dan juga kritis.

3. Vokasi dan spesialisasi

Siswa tidak dibebani dengan banyak mata pelajaran. Subyek pembelajaran wajib sangat sedikit, sisanya siswa dapat memilih subyek pembelajaran yang menjadi minat dan bakatnya.

Hal ini membuat siswa sudah memiliki keahlian atau spesialisasi sejak dini. Pola pendidikan vokasi ini berkesinambungan saat memasuki jenjang pendidikan tinggi.

Ini membuat mahasiswa telah terbiasa belajar berbagai masalah di dunia kerja sejak dini. Hal ini ditunjang pula dengan kebijakan pemerintah yang mengijinkan dan mendorong mahasiswa untuk melakukan praktek kerja/magang selama 20 jam selama seminggu.

Inti dari pendidikan vokasi inilah yang pada akhirnya membuat pendidikan di Selandia Baru selalu mampu menjawab kebutuhan dunia kerja.

Sumber kompas.com
Gambar: siswa smk2 sigli

Rabu, 17 April 2019

TAHAPAN-TAHAPAN TERBARU PENELITIAN TINDAKAN KELAS (SIKLUS PENELITIAN) 2019

Tahap Penelitian Tindakan Kelas (Siklus Penelitian)


1) Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa,di mana, kapan, dan bagaimana penelitian dilakukan. Penelitian sebaiknya dilakukan secara kolaboratif, sehingga dapat mengurangi unsur subyektivitas. Karena dalam penelitian ini ada kegiatan pengamatan terhadap diri sendiri, yakni pada saat menerapkan pendekatan, model atau metode pembelajaran sebagai upaya menyelesaikan masalah pada saat praktik penelitian. Dalam kegiatan ini peneliti perlu juga menjelaskan persiapan-persiapan pelaksanaan penelitian seperti: rencana pelaksanaan pembelajaran, instrumen pengamatan (observasi) terhadap proses belajar siswa maupun instrumen pengamatan proses pembelajaran.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini berupa kegiatan implementasi atau penerapan perencanaan tindakan di kelas yang menjadi subyek penelitian. Pada kegiatan implementasi ini guru (peneliti) harus taat atas perencanaan yang telah disusun. Yang perlu diingat dalam implementasi atau praktik penelitian ini berjalan seperti biasa pada saat melaksanakan pembelajaran sebelum penelitian, tidak boleh dibuat-buat yang menyebabkan pembelajaran menjadi kaku. Dan kolaborator disarankan melakukan pengamatan secara obyektif sesuai dengan kondisi pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Hal ini penting mengingat penelitian tindakan mempunyai tujuan memperbaiki proses pembelajaran.


3) Tahap Pengamatan (observasi)
Pada tahap pengamatan ini ada dua kegiatan yang diamati yaitu, kegiatan belajar siswa, dan kegiatan pembelajaran. Pengamatan terhadap proses belajar siswa dapat dilakukan sendiri oleh guru pelaksana (peneliti) sambil melaksanakan pembelajaran, sedang pengamatan terhadap proses pembelajaran tentu tidak bisa dilakukan sendiri oleh guru pelaksana. Untuk itu guru pelaksana (peneliti) minta bantuan teman sejawat (kolaborator) melakukan pengamatan, dalam hal ini kolaborator melakukan pengamatan berdasar pada instrumen yang telah disusun oleh peneliti. Hasil pengamatan kolaborator nantinya akan bermanfaat atau akan digunakan oleh peneliti sebagai bahan refleksi untuk perbaikan pembelajaran berikutnya.

4) Tahap Refleksi

Kegiatan refleksi ini dilaksanakan ketika kolaborator sudah selesai melakukan pengamatan terhadap peneliti pada saat melaksanakan pembelajaran, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan hasil pengamatan dalam peneliti melakukan implementasi rancangan tindakan. Inilah inti dari penelitian tindakan, yaitu ketika kolaborator mengatakan kepada peneliti tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan bagian mana yang belum. Dari hasil refleksi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merancang kegiatan (siklus) berikutnya.

Jadi pada intinya kegiatan refleksi adalah kegiatan evaluasi, analisis, pemaknaan, penjelasan, penyimpulan dan identifikasi tindak lanjut dalam perencanaan siklus selanjutnya.

Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun, dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi. Apabila dikaitkan dengan “bentuk tindakan” sebagaimana disebutkan dalam uraian ini, maka yang dimaksud dengan bentuk tindakan adalah siklus tersebut. Jadi bentuk penelitian tindakan tidak pernah merupakan kegiatan tunggal tetapi selalu berupa rangkaian kegiatan yang akan kembali ke asal, yaitu dalam bentuk siklus.

Sumber :www.msyarifah.my.id

Demikian berita dan informasi terkini yang dapat kami sampaikan. Silahkan like fanspage dan tetap kunjungi situs kami di WWW.INFOKEMENDIKBUD.WEB.ID,  Kami senantiasa memberikan berita dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari berbagai sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda semoga informasi yang kami sam

Selasa, 16 April 2019

INI HASIL SELEKSI GTK BERPRESTASI CABDIN ACEH TENGAH


Takengon.Gureaceh. Cabang dinas pendidikan wilayah Aceh Tengah telah menyeleksi GTK Berprestasi tingkat kabupaten. Kegiatan bergengsi ini berlangsung selama dua hari mulai hari ini Senin 15-16 April 2019 di SMAN 12 Takengon.

Guru berprestasi salah satu cabang yang paling banyak diminati oleh guru. Dari 24 sekolah jumlah peserta 35 orang.  Anugerah kontitusi PPKn 35 peserta. Kepala sekolah 24 orang. Perpustakaan 35. Tenaga Administrasi 35 orang. Laboran 24 orang dan pengawas 15 orang. Keseluruhan 203 peserta lapor Riswan selaku ketua panitia.

Abdul Hamid SPd MPd menyampaikan terimakasih kepada kepala sekolah, guru, pengawas, tenaga administrasi, perpus, laboran, anugerah konstitusi yang telah ikut lomba berprestasi, ini langkah awal kebangkitan pendidikan di Aceh Tengah. Salah satu indikator kemajuan pendidikan adalah diawali dari GTK Berprestasi.

Pendidikan akan bergerak maju seiring dengan bergerak maju dan banyak guru dan tenaga kependidikan berprestasi. Guru berprestasi harus bisa melahirkan inovasi inovasi pembelajaran yang berkualitas jelas Plt kepala cabang Dinas Pendidikan wilayah Aceh Tengah saat penutupan kegiatan.

Disini lain kemajuan pendidikan juga harus dimulai dengan kepala sekolah berprestasi, tenanga adm berprestasi, laporan berprestasi, perpus berprestasi, dan ditambah  pengawas berprestasi. Bila ini semua bergerak  berinovasi insyaallah pendidikan Aceh akan berkualitas ulas Hamid yang juga mantan guru berprestasi tahun 2005 pasca tsunami Aceh.

Ini pemenangnya
1. Guru berprestasi SMA juara I Safriadi,S.Si SMAN 4 Takengon. Juara II Melani Hafizah SMAN 5. Juara III Mauladaini SPd.MSi SMAN 15.

2. Guru SMK berprestasi, Susianti SSt.Par juara I SMKN 1, juara II Setiani Adira Dewi MSi SMKN 3, juara III Maharani SPd SMKN 1
3. Guru berprestasi SLB. Juara I Aunilawti SPd SLB Pegasing. Juara II Maulida SP SMPLB kebayakan.

4. Kepala SMA berprestasi. Juara I Drs Ali Makhudi SMAN 8. Juara II Devi Hindraini SPd SMAN 15. Juara III Konadi Lingga MPd.
5. Kepala SMK berprestasi. Juara I Hajarussalam MPd kepala SMKN 2

6. Kepala SLB berprestasi. Juara I Lukman SAg MBA kepala SLB Pegasing. Juara II Sulastri SE,SPd kepala SMPLB Takengon. Juara III Ibrahim SPd kepala SMALB Takengon.

7. Pengawas SMA berprestasi. Juara I Zuarni SPd. Juara II Kartini SPd. Juara III Saida MPd.

8. Pengawas SMK berprestasi. Juara I Drs Timbul Suroso MPd. Juara II Drs Hasan Basri MY. Juara III Ir Hudnawati MPd.

9. Laboran SMA berprestasi. Juara I Rahimawati SPd MM SMAN 4. Juara II Hellida Fitri SPd SMAN 1. Juara III Rita Erfiana SPd SMAN 5.

10. Laboran SMK berprestasi. Juara I Sudirman SSt.Par SMKN 1. Juara II Hamzah S.Inf SMKN 3. Juara III cut Riski Safia SMKN 2.

11. Tenaga Administrasi SMA berprestasi. Juara I Najmawani Fadila SMA 12. Juara II Sri Minarni SMAN 7. Juara III Ahmad muliono SMAN 11.

12. Tenaga administrasi SMK berprestasi. Juara I Mulyana SMKN3. Juara II Magdalena SMKN 2. Juara III Dedi Suryadi SMKN 2.

13  tenaga administrasi SLB berprestasi. Juara I Afraini SE SLB kebayakan. Juara II Hamidar SMPLB Takengon

14. Tenaga perpustakaan SMA berprestasi. Juara I Ramlana Safitri SIp SMAN 16. Juara II Faidah Purnamawati Sip SMAN 3. Juara III Silmi SPd SMAN 15.

15. Tenaga perpustakaan SMK berprestasi. juara I Suryati SPd SMKN 2. Juara II Dra Huzaimah SMKN 3.

16. Anugerah kontitusi PPKn SMA berprestasi. Juara I Maya Sari SPd guru SMA 2. Juara II Dini Musyawirina SH. MPd guru SMA 4. dan Dra Zahrani Guru SMA 1 sebagai juara III.

17. Anugerah kontitusi PPKn SMK berprestasi. Juara I Sumini SPd guru SMK 3 dan juara II Tubagus Pani putri Guru SMK 1 Takengon.

Kepada para juara I berhak mengikuti seleksi GTK berprestasi di tingkat Propinsi.

Kontributor Hamid

Jumaat, 12 April 2019

Hadapi 'Robot', RI Mau Rombak Habis-habisan Kurikulum Pendidikan

Jakarta - Industri 4.0 yang erat kaitannya dengan digitalisasi sudah menanti di depan mata. Era ini menjadi tantangan bagi tenaga kerja Indonesia agar tak tersingkir dari persaingan dengan sistem kerja yang semakin efisien.


Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah akan merombak kurikulum pendidikan dengan mengubah proporsi pendidikan antara di lapangan dan di dalam kelas. Tujuannya agar angkatan kerja yang diproduksi oleh lembaga/instansi pendidikan di Indonesia siap menghadapi pasar tenaga kerja di masa mendatang.

"Pendidikan umum juga harus dapat perhatian khusus; tidak hanya vokasi, karena meskipun kurikulumnya berubah, tetapi memang harus ada perubahan yang lebih masif. Dalam artian, sekarang kita harus benar-benar melihat apa yang jadi kebutuhan pasar," katanya saat berbincang dengan detikFinance di kantornya, Rabu (10/4) lalu.

Menurutnya, kurikulum pendidikan di instansi maupun lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia saat ini masih banyak yang terpaku pada cara lama. Ke depan, para instansi/lembaga pendidikan diarahkan lebih banyak menyiapkan tenaga kerja yang ahli di bidang science, technology, engineering dan math atau disingkat STEM.

"Karena itu kebutuhan pasar sekarang. Dengan digitalisasi, industri 4.0, penguasaan akan bidang ini menjadi harus. Sehingga kita butuh orang-orang yang tidak hanya lulus dari bidang ini tapi juga punya kemampuan," katanya.

Begitu pula di bidang vokasi. Dia bilang sering kali terjadi ketidakcocokan bidang yang disiapkan sekolah vokasi dengan kebutuhan pasar.

"Artinya banyak pendidikan vokasi yang menjalankan kegiatan rutin seperti jurusan pada umumnya yang sudah dilakukan bertahun-tahun yang lalu. Sudah lama, mereka jurusannya itu-itu saja. Padahal untuk menyambut industri 4.0, mungkin SMK sudah harus mengajarkan graphic design. Tapi dia masih berkutat di bangunan misalnya," kata Bambang.

Dari sisi fasilitas, sekolah-sekolah vokasi di Indonesia juga perlu meningkatkan dan memperbarui ketersediaan alatnya mengikuti perkembangan zaman. Sementara dari konten kurikulumnya, dia ingin sekolah lebih banyak mengaplikasikan kemampuan siswa di lapangan.

"Jadi, kita bicara komposisinya, mungkin kita harus perbanyak internship atau magang. Bahkan kalau di Jerman, 1 semester di sekolah, 1 semester di pabrik. Dan yang magang, bukan hanya muridnya, gurunya juga.

"Dan kalau pun magang, dia nggak bisa cuma magang tapi nggak ada supervisornya. Perusahaan tempat magang harus punya semacam pembimbing atau supervisor untuk cek apakah anak ini sudah ikuti program pendidikan dengan benar. Sekarang ini kurikulumnya belum sampai ke sana. Magang ada, tapi tidak ideal. Dan kita juga harus mendorong partisipasi swasta," tambahnya.
Sumber. Eduardo Simorangkir - detikFinance

Niat Jamak Shalat, ini caranya




Rabu, 10 April 2019

Pola Karir Guru Kemendikbud, Pengawas Puncak Kair



Banda Aceh.gureaceh. Raker Pengawas SMA SMK dan PKLK Dinas Pendidikan Aceh. Dalam pelaksanaan kegiatan ini panitia pelaksana menghadirkan Yudi Herman selaku pemateri Kamis 11/4 di hotel Permatahati Banda Aceh.

Peran pengawas sekolah dalam memantau program pembinaan di sekolah menjadi materi yang disampaikan oleh kasi peningkatan kualitas dan kompetensi (PKK) direktorat Tenaga Didik Dit GTK kementerian pendidikan dan kebudayaan RI. Dalam peningkatan kompetensi guru, kepala sekolah dan pengawas.

Pembinaan karir GTK yaitu guru yang berprestasi akan jadi Wakasek, Wakasek yang bagus akan dipromosi menjadi kepala sekolah. Kepala sekolah yang bagus dan berprestasi berdedikasi dan berinovasi akan dipromosi menjadi pengawas.

Pengawas harus dari guru, Wakasek atau kepala sekolah yang memiliki banyak kelebihan sehingga memiliki kemampuan pembinaan kepada level dibawahnya. Ini pola karir yang dikembangkan oleh Kemendikbud ulas Yudi Herman kepada 140 peserta pengawas seluruh Aceh.

Sekdisdik Muslem, Buka Raker pengawas SMA, SMK dan PKLK se Aceh

Banda Aceh.gureaceh.
Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh Muslem SAg MPd membuka rapat kerja pengawas SMA SMK dan PKLK se Aceh pada Rabu 10/4 di hotel Permatahati.

Dalam arahan di hadapan pengawas menyampaikan pekerjaan yang  Subtantif yang menjadi tugas pengawas adalah  pembinaan kepala sekolah, mendorong  kinerja guru dan kepala sekolah, mengEvaluasi, memonitoring, melakukan penilaian proses pengembangan sekolah menjadi tugas penting untuk sebuah lembaga pendidikan yang berkualitas paparnya.

Ada 3 kewengan penting yaitu
Memilih dan menentukan metode
Meningkatkan  kinerja guru dan
Mengusul langkah pembinaan guru dan kepala sekolah kepada kepala Dinas agar memudahkan dinas dalam melakukan pembinaan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan guru dan kepala sekolah urai sekretaris turut didampingi oleh ketua MKPS Drs.Marwandi

Yang menjadi isu penting dalam beberapa bulan ini adalah zonasi PPDB. Zonasi harus dilakukan sesuai Permendikbud 51 tahun 2019. Semua sekolah harus berpedoman kepada Permendikbud ini. Penerimaan siswa baru ada tiga, yang pertama Sekolah haru meneri siswa dari kampung dan tetangga kampung dalam wilayah sekolah. Yang kedua jalur prestasi, sekolah boleh menerima siswa berprestasi dan yang ketiga karena Mandah ketempat kedekatan sekolah.

Tujuan utama dari zonasi PPDB agar semua sekolah kebagian siswa, memudahkan siswa yang berada dilingkungan sekolah diterima.

Drs. Sulaiman selaku panitia pelaksana melaporkan rapat kerja pengawas ini dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas dan profesional pengawas menuju pendidikan Aceh mutu. Peserta yang hadir adalah 140 orang pengawas dari 23 kabupaten kota
Kontributor gureaceh

Selasa, 2 April 2019

Hari Kedua UNBK cabdin Aceh Tengah tanpa kendala

Takengon.gureaceh. pelaksanaan ujian Nasional berbasis komputer UNBK di Cabang Dinas Pendidikan wilayah Aceh Tengah dan Bener Meriah di hari kedua Selasa 2 April 2019 tidak ada kendala.

Bupati Shabela Abubakar ikut memantau di tiga sekolah pelaksana, SMA 3, SMA 15 dan MA Pegasing. Dalam rombongan bupati terlihat ada kepela kantor kementerian agama, kepala dinas pendidikan Aceh Tengah, kabag umum dan PLT Kancabdin.

Dari 19 SMA di  Aceh Tengah dengan jumlah siswa 1.438 orang dan 15 MA dengan jumlah siswa 1.014 orang. Untuk pelaksanaan  masih ada 4 sekolah  dari 19 sekolah yang masih numpang di SMK. Hal ini dikerekan keterbatasan alat juga jaringan sehingga harus dilakukan di SMK di kota Takengon jelas Kancabdin.

Hamid juga menjelaskan ada 8 MA  yang mandiri dan 7 MA masih bergabung pada MA lain, alhAlhamdulil pelaksanaan berjalan lancar tidak ada kendala apapun pungkas Kancabdin kepada Gureaceh di sela sela pemantauan berlangsung.

Kami atas nama panitia dan penanggung jababjpelaksana UNBK untuk aceh tengah dan bener meriah  berterima kasih kepada pemerintah daerah dalam hal ini bupati beserta jajarannya, kankemenag, pihak PLN, Telkom dan pihak kepolisian yang telah bekerja menyukseskan agenda nasional ini. 

SD Negeri Kp. Iboih Kedatangan Pengawas silang Menilai Marlina Mengajar


Pidie.gureaceh. Menjadi guru adalah pekerjaan yang sangat mulia, karena ilmu dan semua yang disampaikan ke murid adalah tentang kebaikan untuk masa depan mereka, ilmu yang bermanfaat adalah investasi akhirat yang tidak akan pernah terputus pernyataan ini sangat tepat disematkan kepada ibu Marlina S.Pd guru SD Negeri Kampoeng Blang Iboh kecamatan Simpang Tiga.

Lebih sempurna lagi tugas yang tiap hari digeluti guru yang akrab dengan siswanya ini adalah kedatangan tim pengawas bentukan Dinas  Pendidikan Pidie. Tim pengawas terdiri dari M. Nasir S.Pd, Kamarud S.Pd, Mutia SPd dan Malawati, SPd MPd. Sengaja datang untuk mengevaluasi kinerja guru dalam kabupaten Pidie.

Tim pengawas pada Selasa 2/4/2019 datang ke sekolah tempat ibu Marlina mengajar, masuk kesemua kelas juga kelas Marlina. Dikelas VI, kelas ibu Marlina mengajar, pengawas memeriksa semua perangkat admistrasi guru kelas, seperti RPP, silabus, protap, prosem dan lain lain.

Selain memeriksa adm, tim pengawas juga melihat proses pembelajaran yang dilakonkan oleh Marlina yang menggunakan infocus dengan desain powerpoint yang cukup menarik.

Mutia SPd pengawas yang melihat pembelajaran yang dilakukan oleh Marlina" saya senang, melihat pembelajaran yang dilakukan hari ini. Anak anak semua terpesona memperhatikan penjelasan melalui slide" ucap Mutia kepada Gureaceh.

Saya puas dengan perolehan hasil penilaian hari ini yang dilakukan oleh pengawas silang kata Marlina. Saya pikir tadi pengawas tidak  masuk ke kelas saya dan Alhamdulillah ibu Mutia masuk melihat saya mengajar, terimakasih ya ibu sampai Marlina.


Isnin, 1 April 2019

Tidak Ada Sinyal, Dua SMA UNBK Harus Numpang pada Sekolah Lain


Redelong. Dua SMAN di Kabupaten Bener Meriah terpaksa harus menumpang di sekolah lain untuk ikuti UNBK, karena ketiadaan koneksi internet.

Padahal dua sekolah tersebut yakni SMN 1 Syiah Utama, dan SMAN 1 Mesidah, sudah mempunyai kelengkapan perangkat untuk ujian, seperti komputer.

Namun, karena tidak ada koneksi internet dan jaringan seluler membuat sekolah itu harus menumpang ikuti ujian disekolah lain.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh Cabang Bener Meriah - Aceh Tengah, Abdul Hamid, kepada Serambinews.com, Senin (1/4/2019) mengatakan bahwa dua sekolah tersebut harus mengikuti UNBK lantaran, koneksi internet belum menembus dua sekolah tersebut.

"Untuk dua SMA ini, sebenarnya sudah punya perangkat dan peralatan, namun jaringan internet tidak ada, kita pindahkan untuk ujian di SMAN 1 Bandar," ungkapnya.

Bahkan, murid dari dua SMAN tersebut, lanjut ia, sudah dalam sebulan ini tinggal didekat lokasi ujian, hanya untuk sekedar les dan lebih mengetahui tentang cara penggunaan komputer, mengingat dua sekolah tersebut berada di daerah terpencil.

"Untuk SMAN I Syiah Utama, sebenarnya memiliki 10 komputer dari 8 siswa, begitu juga SMAN 1 Mesidah memiliki 8 komputer dari 10 siswa. Namun karena jaringan seluler di Kecamatan tersebut belum ada, terpaksa mereka dipindahkan kesekolah lain," terangnya.

Untuk itu ia berharap, agar tahun depan koneksi internet tersebut bisa masuk di dua Kecamatan di Bener Meriah, yakni di Kecamatan Mesidah, dan Kecamatan Syiah Utama.

" Kita berharap tahun depan mereka dapat melaksanakan UNBK di sekolahnya masing - masing, dan Telkom bisa memasang tower telkom di dua Kecamatan ini. Agar, sekolah ini memiliki akses internet," pukasnya.

Dilain sisi, Abdul Hamid katakan, untuk peserta ujian UNBK  di Kabupaten Bener Meriah, diikuti sebanyak 32 sekolah SMA/MA. Dengan jumlah total siswa sebanyak 1.590 orang.

"Terdiri dari 21 SMA dan 10 MA. Alhamdulillah, untuk listrik dan koneksi internet selain dua sekolah tersebut, belum ada kendala berarti. Bahkan, koneksi internet cukup bagus tahun dari pada tahun sebelum - sebelumnya," papar Abdul Hamid. (*)
Sumber: serambi Indonesia

Plt Gubernur: UNBK SMA di Aceh Berjalan Lancar

BLANGKEJEREN-Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Ir. H. Nova Iriansyah, MT, menyampaikan bahwa pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA dan MA hari pertama di Aceh berjalan lancar.

"Para siswa dapat mengikuti UNBK dengan tenang dan sejauh ini belum ada gangguan tekhnis seperti suplai listrik maupun perangkat komputernya," ujar Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Ir. H. Nova Iriansyah, MT, saat memantau langsung pelaksanaan UNBK di SMA Negeri 1 Blangkejeren, Gayo Lues.

Ujian Nasional SMA/MA sederajat berlangsung selama empat hari, yakni 1, 2, 4, dan 8 April 2019. Di Aceh, Ujian Nasional diselenggarakan di 758 sekolah dengan jumlah peserta 57.947 orang yang tersebar di 23 kabupaten/kota.

Selain di SMA Negeri 1 Blangkejeren, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Ir. H. Nova Iriansyah, MT didampingi Bupati Gayo Lues, H. Muhammad Amru, Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Syaridin, S.Pd, M.Pd dan beberapa Kepala SKPA, pemantauan Ujian Nasional juga dilakukan ke SMA Negeri 1 Seribu Bukit.

Meskipun pelaksanaan UNBK SMA/MA Sederajad berlangsung lancar, namun ia mengakui saat ini beberapa sekolah yang dikunjunginya itu masih mengalami kekurangan fisik.

Nova Iriansyah mengatakan, pihaknya bersama Bupati Gayo Lues berencana untuk melihat sisi lainnya terhadap pengelolaan sekolah. Seperti kebersihan, kebersamaan, sifat gotongroyong kalangan siswa-siswi.

"Sebab, sebenarnya ini nawacita yang sudah digariskan oleh Bapak Presiden. Begitu juga dengan dinamika Teknologi Informasi dan Komunikasi, seperti penggunaan Media Sosial (Medsos) oleh siswa, kita openilah sedikit," katanya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Syaridin, S.Pd, M.Pd, ikut memantau pelaksanaan UNBK di beberapa sekolah seperti SMA Negeri Kuta Panjang.[Mukhlis)