Selasa, 30 Jun 2020

moto buis thon 70an nyo Hai rakan dalam cerita

So na tingat nan2 moto bus thon 70 an yg di tamong u Keude Meureudu wate putoh tutu Babah Jurong ?

Phon lon tuleh moto ( PMABS ) nan.
Tiep uroe Tuhan Meureudu Kuta Raja
Meunyoe tameuk deungo klakson hiburan
Nyang get meu canang ( PMB 52 )

Yang dari Medan na ( SIBUALBUALI )
Tamah ( LIBERTY ), ( KMB ) pih na
Moto ( NASIONAL ) beudoh di Bambi
( HSS ) meukri ata alm Karya Muda.

Meubek salah lon merk ( K A T ) pih na
Dijih meuwarna lage kulet boh muta
Moto ( PMTOH ) jameun kon ka taturi
Wahe akhi sampo inoe mantong meuputa

Nyoe moto ( KOPOS, PIDIE BUS & SALAM)
Nyan trep jih lamban Meureudu - Sigli saja
U Lhok Seumawe sampo Kwala Simpang
Ngon moto ( FAHAM ) ka meusahaja

Na lom yang Laen nan jih ( ALS )
Nan leumpah bereh Aceh Lintas Sumatera
Na lom saboh treuk merk ( PMP )
Meusaeng sabe ngon  moto (ATRA)

Moto ( ACEH TENGAH ) dari Takengon
Rute that keunong sidroe geuh saja
Peutren boh pukat sideh dari gunung
Laju di peutren diyub bak sala

Moto ( DELIMA ) ata Toke Majid
Tiep uroe di teubit rot jalan Lhok Nga
Rumoh jih paneuk, ule jih ubiet
Galak that aneuk miet peu ayeum mata

Nyoe keuh nyoe ile yg ek lon ingat
Nan moto meuhat yg tamong u Meureudu
Meunyoe na Laen yg Teungku tingat
Neusambong ligat nan moto teungku

Jumaat, 19 Jun 2020

Ikatan Guru Indonesia (IGI) Wilayah Aceh bersama kanal pelatihan Satu Guru Satu Buku (Sagusaku) menggelar Web Seminar (Webinar)

Ikatan Guru Indonesia (IGI) Wilayah Aceh bersama kanal pelatihan Satu Guru Satu Buku (Sagusaku) menggelar Web Seminar (Webinar) pada Kamis (18/6/2020). 

Webinar digelar menjelang new normal ini bertajuk "Menyiapkan Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi”. 

Webinar ini diikuti perwakilan guru seluruh Indonesia. 

Sedangkan pematerinya adalah Dirjen Pendidikan PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud RI, Hamid Muhammad MSc PhD, Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Rachmat Fitri HD MPA.

Kemudian Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdindik) Wilayah Kota Sabang, Abdul Hamid SPd MPd dan Ketua IGI Wilayah Aceh, Drs Imran serta dimoderatori Founder Sagusaku, Nur Badriyah MPd.

Hamid Muhammad MSc PhD dalam webinar ini mengatakan menjelang berlakunya new normal di dunia pendidikan, Kemendikbud RI, meminta sekolah menyiapkan rencana pembelajaran dalam jaringan (daring).

Begitu juga secara luar jaringan (luring) dan blended learning (perpaduan luring dan daring).

Hamid Muhammad mengatakan hanya sekitar 60% wilayah Indonesia yang dapat diakses internet.

Selebihnya tidak stabil dan bahkan ada yang blank spot.

Selain itu perangkat digital yang ada juga tidak merata di seluruh Indonesia.

“Sekolah dapat menggunakan dana BOS untuk menyediakan paket data internet bagi guru.

Jika mencukupi dapat disediakan juga untuk siswa.

Tetapi jangan sampai over extend untuk kegiatan studi.

Tetapi anggaran BOS tidak mungkin digunakan semuanya untuk membeli paket data,” kata Hamid sebagaimana dikutip Sekretaris IGI Aceh, Fitriadi SPd MPd yang dikirim ke Serambinews.com, Jumat (19/6/2020). 

Hamid Muhammad menyebutkan sekitar 67% guru kesulitan mengintegrasikan antara materi pembelajaran dengan pembelajaran digital.

Oleh karena harus ada penguatan kapasitas guru seluruh Indonesia agar pada semester yang akan datang hambatan tersebut dapat diminimalisir.

“Setiap sekolah harus menyiapkan rencana pembelajaran selama satu semester secara daring, luring, dan blended learning agar pembelajaran jarak jauh berjalan maksimal.

Bagi sekolah yang infrastruktur internetnya stabil dapat melaksanakan secara daring.

Bagi daerah yang terkendala dapat menggunakan secara luring dan blended learning,” jelas Hamid.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Rachmat Fitri HD MPA mengatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan skema pembelajaran secara daring dan luring untuk menyahuti permintaan Kemendikbud.

Ia juga meminta sekolah untuk membentuk gugus tugas pencegahan Covid-19 di sekolah.

Kita akan melakukan simulasi untuk memastikan sekolah menjalankan protokol pencegahan Covid-19,” terang Rachmat Fitri.

Rachmat Fitri juga mengapresiasi IGI Wilayah Aceh yang sudah bergerak dan membantu Dinas Pendidikan dalam menyiapkan pembelajaran jarak jauh bagi guru di Aceh.

Terutama pelatihan virtual learning yang telah dilakukan dalam masa pandemi Covid-19.

“Apa yang dilakukan IGI sudah dapat dirasakan oleh banyak pihak terutama guru-guru di Aceh dalam meningkat sumber daya dan kapasitasnya,” kata Rachmat Fitri.

Sementara itu Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdisdik) Wilayah Kota Sabang, Abdul Hamid SPd MPd, menjelaskan bahwa pihaknya di Sabang sudah siap untuk melakukan pembelajaran di era new normal.

Ia juga secara khusus meminta kepada Kemendikbud untuk memberikan kelonggaran jam mengajar bagi guru di Sabang terutama untuk pemenuhan jam sertifikasi.

Menyahuti permintaan Kacabdisdik Sabang, Dirjen Pendidikan PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud RI, Hamid Muhammad menyarankan agar dibuatkan surat terkait permintaan perlakuan khusus di Kota Sabang.

Pada kesempatan itu Ketua IGI Wilayah Aceh, Drs Imran juga menjelaskan bahwa IGI Aceh telah bergerak melakukan pembelajaran berbasis virtual. 

Kemudian juga melatih guru pembelajaran jarak jauh bekerja sama dengan Dinas Pendidikan.

Salah satunya melalui program Meurunoe Meubagi Wawasan Lam Wawasan (Meugiwang)

Terdapat beberapa Learning Management System (LMS) yang dilatih dalam Meugiwang seperti Google Classroom, Rumah Belajar beserta Sijempol Aceh, Microsoft Teams, Edmodo, dan Quipper School.

Termasuk distance learning berbasis video conference,”kata Imran.

Ia menambahkan Dinas Pendidikan Aceh juga sudah melakukan berbagai upaya dalam rangka menggerakkan guru-guru selama masa pandemic, baik secara daring dan luring.

Meskipun banyak keterbatasan dan kekurangan yang terjadi di lapangan.

“Kita berharap di masa new normal, pembelajaran tetap bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Dengan demikian para siswa pun dapat terus belajar dengan berbagai sarana yang tersedia,” pungkas Imran. (*)